Bagi umat muslim, sangat penting mengetahui sejarah Perang Badar. Sebab, dari perang tersebut, bisa mengambil hikmah yang ada di baliknya. Peperangan dahsyat ini terjadi pada bulan Ramadan.
Tepatnya, tahun kedua setelah umat Islam melaksanakan hijrah. Hasil akhir dari peperangan tersebut umat Islam memperoleh kemenangan. Untuk mengetahui bagaimana alur peristiwanya hingga mendapatkan kemenangan, simak pembahasan lebih lengkap berikut.
Memahami Penyebab Terjadinya Perang Badar
Terjadinya perang ini pada tahun 624 Masehi, tepatnya tanggal 17 Maret atau dalam kalender Islam 2 Hijriah. Pihak yang melakukan peperangan adalah pasukan umat muslim dengan pemimpin Nabi Muhammad dan pasukan kaum quraisy yang asalnya dari Mekah. Jumlah pasukan umat Islam kala itu adalah 313 orang, sedangkan kaum quraisy 1.000 orang.
Perang ini adalah yang pertama kali dilakukan umat muslim semenjak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad pada tahun 622 Masehi. Sejarah Perang Badar tidak lepas dari penyebab mengapa bisa terjadi. Penyebab utamanya adalah terjadinya konflik antara kaum muslim dengan quraisy. Puncak konflik terjadi saat umat Islam yang asalnya dari Mekah melarikan diri menuju Madinah. Pada kala itu orang quraisy merasa sangat marah.
Mereka khawatir adanya pengaruh serta pertumbuhan agama Islam di Madinah. Kekhawatiran mereka umat muslim di Madinah membentuk kerja sama dengan suku di sekitarnya. Kemudian mengancam kedudukan kaum quraisy sebagai pemimpin wilayah Mekah. Sebelum terjadi peperangan, tahun 623 Masehi kaum quraisy Mekah sudah melakukan pencurian harta, perampokan bahkan mencoba membunuh pengikuti Nabi Muhammad.
Tapi, kejadian tersebut malah menimbulkan suasana menjadi lebih tegang. Selain itu, memicu konflik yang terjadi secara berlarut-larut antara keduanya. Salah satu aksi yang memicu konflik besar adalah upaya umat Islam menyerang karavan terdengar oleh kaum quraisy. Di mana pada kala itu karavan quraisy dengan pemimpin Abu Sufyan Ibn Harb menjadi target umat muslim untuk mengambil hak-hak yang dulu pernah dirampas. Setelah berita penyerangan terdengar oleh kaum quraisy, muncul keputusan untuk melancarkan serangan besar-besaran.
Alur Peristiwa yang Terjadi pada Sejarah Perang Badar
Alur peristiwa sejarah Perang Badar diawali dengan persiapan pasukan. Pada kala itu, Nabi Muhammad memimpin umat muslim. Sedangkan pemimpin kaum quraisy adalah Abu Jahal. Di dalam peperangan, umat muslim mengambil posisi paling dekat sumber air atau Badar sebagai bentuk strategi. Strategi lainnya Saad bin Muadz, membuat gundukan tanah pada area sekitar tempat peperangan agar Nabi Muhammad mampu mengawasi jalannya peperangan.
Selain itu juga agar bisa memprediksi pola serangan paling tepat untuk mengalahkan pasukan quraisy. Kebanyakan umat Islam yang ikut perang berasal dari suku Ansar ditambah beberapa suku Muhajirin. Kaum muslim yang terlibat dalam sejarah Perang Badar sejumlah 313 orang dengan 6 baju perang, 8 pedang, kuda 2 ekor dan unta 70 ekor. Sedangkan pasukan quraisy berjumlah 1.000 orang dengan 700 unta, 300 kuta dan 600 senjata lengkap.
Pertempuran tersebut di luar perkiraan umat Islam. Rencana awalnya adalah untuk menghadapi peperangan biasa, bukan besar. Nabi Muhammad kala itu sempat menangis karena melihat banyaknya pasukan quraisy dengan senjata lengkap. Kemudian beliau berdoa kepada Allah, lalu merancang strategi perang, salah satunya memutus pasokan air kaum quraisy dengan menguasai seluruh sumur. Pertempurannya diawali jarak jauh. Saat pasukan quraisy menyerang, umat Islam menembakkan anak panah dari jarak jauh.
Setelah itu, baru dilanjutkan menghunus pedang, kemudian keduanya bertempur langsung. Menurut sejarah Perang Badar, sekitar 50 pemimpin quraisy tewas, termasuk Abu Jahal dan banyak pasukan sisanya yang lari. Umat Islam yang menjadi korban selama peperangan berjumlah 14 orang saja. Selain memenangkan peperangan, umat muslim berhasil memperoleh rampasan berupa 700 unta, 600 senjata lengkap, perniagaan milik kafilah Abu Sufyan serta 300 kuda.
Berbagai Dampak Peperangan Badar dalam Sejarah Islam
Dalam sejarah Perang Badar yang berakhir dimenangkan oleh kaum muslim ini mempunyai dampak cukup besar. Jadi, bukan hanya peperangan biasa tanpa pengaruh apapun. Inilah beberapa dampaknya:
- Memperkuat keyakinan umat muslim terhadap ajaran Islam serta Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
- Dianggap sebagai pembuktian bahwa kekuatan iman mampu mengalahkan kekuatan materi.
- Meningkatkan pengaruh Madinah sebagai pusat Islam. Sebab, Madinah menjadi lebih kuat. Selain itu, juga diakui sebagai negara Islam terorganisir.
- Sesudah selesainya peperangan, muncul usaha mencapai perdamaian antara quraisy Mekah dengan muslim. Salah satu usaha yang muncul adalah adanya perjanjian bernama Hudaibiyah pada tahun 628 M.
- Meningkatkan jumlah pengikut agama Islam. Jadi, setelah peperangan selesai, banyak suku yang ada di Arabia tertarik bergabung dengan muslim pasca terdengar kemenangan mereka.
Salah satu hikmah dari peperangan umat Islam pada bulan Ramadan tersebut adalah semangat berjihad melawan hawa nafsu. Tapi, kala itu, ada keringanan boleh tidak berpuasa. Rasulullah berpendapat bahwa jihad yang sebenarnya yaitu melawan segala bentuk hawa nafsu.
Begitu pentingnya momen peperangan satu ini bagi sejarah awal agama Islam. Sebab, menunjukkan perjuangan awal sebelum akhirnya tersebar luas di seluruh dunia. Maka dari itu tidak heran bila sejarah Perang Badar sangat penting dipahami oleh umat beragama Islam.